Kamis, 17 November 2016

yang terpaku

Sejenak ku tatap dirimu
Namun,aku sadar
Tatapanku tak berarti untukmu
Kau yang selalu menghindar
Apakah ini tandanya
Bahwa aku menyukaimu
Kau berkari aku terlonta
Aku pun mengejarmu
Hingga suat saat
Kau memberi isyarat
Akan bahaya yang menjerat
Berlari dan berlari dengan cepat
Hingga kau tiba di rumahmu yang hangat
Kau rasakan ketenangan melekat
Aku melihat……
dirimu kotor berlumpuran lumpur coklat
Ku hampiriku
Berharap aku memandikanmu
dan kini aku telah terpaku
Padamu
Oh…Kelinciku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar